Sesembahan Para Penyembah Berhala
Alhamdulillah wa Sholatu wa Salamu ‘alaa Rosulillah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam.
Anda tahu apa yang disembah orang kafir di masa jahiliyah ? Yap,
berhala. Namun tahukah anda bahwa berhala yang mereka sembah itu hanya
perwujudan saja dan bukanlah hakikiat berhala yang mereka sembah itu
pencipta mereka menurut keyakinan mereka. Udah tahu juga ? Kalo belum
tahu silakan klik link berikut gan… Buat yang udah tahu yuk lanjut. Ada sebuah kalimat ringkas namun sangat menarik untuk kita simak.
Syaikh Taqiyuddin Ahmad bin Ali Al Maqriziy Rohimahullah yang lebih dikenal dengan sebutan
Al Maqriziy.
Beliau wafat pada tahun 845 H. Beliau pernah berucap,
“Jika anda telusuri, teliti maka anda akan mengetahui bahwa penyembah berhala, mereka bukanlah menyembah berhala tersebut. Namun (sebenarnya) yang mereka sembahlah hanyalah hawa nafsunya.
Jiwanya (hawa nafsunya) sendirilah yang menyimpangkan dirinya kepada
agama bapak moyangnya. Kemudian dia terus mengikuti penyimpangan
tersebut”[1]. Apa yang beliau sebutkan ini bukanlah isapan jempol. Lihatlah ketika Nabi Musa ‘Alaihis Salam menawarkan dakwah (tauhid) ini kepada kaumnya. Apa respon mereka ?
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ لِمَ تُؤْذُونَنِي وَقَدْ تَعْلَمُونَ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu ?” Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik”. (QS.Shoff [61] : 5).
Belum jelas ? Coba simak firman Allah Ta’ala,
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai sesembahannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu Nya (yaitu ilmu Nya bahwa mereka termasuk orang-orang yang sesat sebelum mereka diciptakan[2]) dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ?” (QS.Al Jatsiyah [45] : 23).
Jadi jangan latah beragama sesuai hawa nafsu dan tradisi orang terdahulu.
Hanya kepada Allah kita mohon petunjuk dan penjagaan.
[1] Lihat Tajrid At Tauhid Al Mufid hal. 23 terbitan Dar ‘Umat bin Al Khattab, Mesir.
[2] Lihat Tafsir Jalalain hal. 512 terbitan Darus Salam, Riyadh, KSA.
Sumber : www.alhijroh.com
0 komentar:
Posting Komentar