Lihatkah Mereka, Kemudian Contohlah
Segala puji yang disertai pengagungan seagung-agungnya hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala dan perendahan diri kita yang serendah-rendahnyanya hanya kita berikan kepadaNya Robbul ‘Alamin. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam.
قال هِلاَلُ بْنُ الْعَلَاءِ : طَلَبُ الْعِلْمِ شَدِيْدٌ وَ حِفْظُهُ أَشَدُّ مِنْ طَلَبَهُ وَ الْعَمَلُ بِهِ أَشَّدُ مِنْ حِفْظِهِ وَ السَّلَامَةُ مِنْهُ أَشَدُّ مِنَ الْعَمَلِ بِهِ
Bilal bin Al ‘Ala’ mengatakan, “Menuntut ilmu adalah perkara yang tidak mudah sedangkan menjaganya/menghafalnya lebih butuh kesungguhan dari pada menuntutnya, mengamalkannya lebih butuh kesungguhan dari menjaganya/menghafanya dan mengikhlaskannya/meluruskan niatnya lebih butuh kesungguhan dari mengamalkannya”.
[Al Kabair oleh Adz Dzahabi Asy Syafi’i hal. 130, cet. Daru Kutub ‘Ilmiyah, Beirut]
Al Imam Adz Dzahabi rohimahullah meletakkan perkataan ini di akhir Bab Dosa Besar yang Ke Tiga Puluh Delapan : Menuntut ‘Ilmu Agama Karena Dunia dan Menyembunyikan ‘Ilmu (التَّعْلِمُ لِلدُّنْيَا وَ كِتْمَانُ العِلْم). Maka lihatlah wahai diriku betapa diri ini tidak ada apa-apanya dengan kesungguhan para ulama salaf dalam mengikhlaskan niat mereka ketika menuntut ‘ilmu. Maka marilah senantiasa kita luruskan niat kita dalam menuntut ilmu dan senantiasa berusaha untuk mewujudkan hal tersebut. Mudah-mudahan kita termasuk hamba kita yang beribadah dengan penuh keikhlasan.
Amin.
Sumber : www.alhijroh.com
0 komentar:
Posting Komentar