Tanda Orang Yang Berjalan Menuju Keridhoan Allah (1)
Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.
Ketika anda berjalan mencari suatu tempat tentulah anda membutuhkan alamat. Dengan adanya alamat inilah anda kemungkinan akan menemukan apa yang anda cari. Setiap kita juga pada hakikatnya sedang melakukan perjalan hidup. Ujung dari perjalanan hidup kita adalah surga atau neraka, nikmat atau sengsara, murka atau keridhoan Allah ‘Azza wa Jalla. Maka penting bagi kita memahami, merenungkan tanda orang-orang yang berjalan menuju keridhoan Allah ‘Azza wa Jalla ini ada atau tidak pada diri kita.
Pertama : Mencintai Allah Ta’ala.
Tanda pertama orang yang berjalan di atas jalan ini adalah cinta kepada Allah Ta’ala. Maka barangsiapa yang keluar dari (Bulan Romadhon) sebagai orang yang diberikan ampunan untuknya maka sungguh dia melalui Bulan Romadhon dengan penuh kecintaan kepada Robbnya, menghadapkan dirinya kepada Nya, bertawakkal padanya, percaya dengan penuh kayakinan atas apa yang ada pada Allah. Maka sungguh hatinya telah dipenuhi oleh kecintaan kepada Allah, cahaya Allah serta mengingatnya, dipenuhi ketenangan, rindu bertemu Nya dan mempersiapkan diri dengan bersegera melaksanakan keta’atan, menginfakkan harta benda, jiwan dan kesungguhan untuk benar-benar menggapai ridho Allah Ta’ala”.
Pertanyaannya, apa indikatornya ?
Salah satu indikatornya adalah apa yang ada dalam firman Allah Subhana wa Ta’ala berikut,
قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
“Katakanlah, “Jika ayah-ayah, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kerabatmu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rosul Nya dan dari berjihad di jalan Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan Nya. “Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasiq”. (QS. At Taubah [9] : 24).
Sudahkah kita lebih mendahulukan kecintaan kita kepada Allah di atas kecintaan kepada selain Nya ?
Kedua : Berdzikir / mengingat Allah Ta’ala.
Perkara kedua yang dengannya terbedakan orang-orang yang berjalan menuju keridhoan Allah Ta’ala adalah berdzikir / mengingat Allah Ta’ala. Allah Subhana wa Ta’ala berfirman,
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Ingatlah kamu kepada Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu”.(QS. Al Baqoroh [2] : 152).
“Anda akan melihat mayoritas keadaannya adalah berdzikir / mengingat Allah, sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala,
اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
“Berzdikirlah kepada / ingatlah Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya”.(QS. Al Ahzab [33] : 41).
Apakah berdzikir / mengingat Allah merupakan mayoritas keadaannya ? Ataukah hal yang sia-sia, kelalaian dan berbicara yang berlebihan adalah hal yang menghiasi kesehariannya, muamalahnya, perjalanan hidupnya, tidurnya, bergeraknya dan diamnya ?
Ketiga : Rutin Qiyamul Lail.
Demikianlah muamalah yang dengannya jelas keadaan orang-orang yang benar-benar mencintai Robbnya, orang-orang yang menuju jalan yang menyampaikan kepada Robbnya, berjalan mendekatkan diri dengan sholat untuk Dzat yang mereka cintai yaitu Allah Tabaroka wa Ta’ala. Mereka bukanlah orang-orang yang melalaikan (hak Allah -pen). Tandanya adalah sholat malam atau qiyamul lail.
Adalah ketika Romadhon dia menegakkan qiyamul lail hanya untuk Allah Ta’ala. Ketika dia telah melalui Romadhon maka terlihatlah bekas qiyamul lail tersebut pada dirinya. Firman Allah Ta’ala,
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Robbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan”. (QS. Sajadah [32] : 16).
Bersambung Insya Allah………
(Diringkas dari Kitab Maadzaa Ba’da Romadhon oleh Muhammad Ad Dubaisiy hal. 14-18)
Mudah-mudahan bermanfaat
Sumber : www.alhijroh.com
0 komentar:
Posting Komentar