8 Tips Agar Tidak Bosan Membaca
Alhamdulillah wa Sholatu wa Salamu ‘alaa Rosulillah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam.
Suka baca ? Alhamdulillah iya, namun sering malesnya dari pada rajinnya.
Itulah mungkin gambaran antara kita dan buku. Semua insya Allah sudah tahu membaca merupakan gudang ilmu. Namun semangat kita sering luntur untuk membaca. Demikian juga perasaan bosan sering menghinggapi.
Berikut beberapa point yang disampaikan Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Muhammad as Sadhan Hafizhahullah seputar membaca[1].
“Point Pertama : Membaca kitab-kitab yang mendorong untuk menuntut ilmu agama.
Ketika seseorang mulai tergerak untuk menuntut ilmu agama maka tentu harus mempunyai sesuatu yang mampu membangkitkan himmah/tekad dan sesuatu yang menguatkan tekadnya tersebut. Tidak ada yang lebih utama (tentunya setelah taufik dari Allah, membaca dalil-dalil syar’i yang berkaitan dengan hal ini) melainkan dengan membaca riwayat dari orang-orang sholeh terdahulu yang diriwayatkan melalui orang-orang yang terpercaya”.
“Dengan membaca kita-kitab tersebut maka tekad seseorang akan menjadi tinggi dan dalam waktu yang bersamaan sikap ujub pun akan hilang dari dirinya. Betapa sering kita ketika sudah menghafal sedikit saja ilmu terhinggapi rasa ujub. Namun ketika membaca kitab perjalanan hidup para ulama dan kitab bagaimana mereka menuntut ilmu maka akan didapati berbagai contoh yang 1/10 nya pun kita belum mampu gapai. Sehingga dengan itu hilanglah rasa ujub tersebut. Lantas orang tersebut akan berusaha keras dalam menempuh jalan menuntut ilmu dan berusaha mendapatkannya”.
Kemudian beliau Hafizhahullah menyebutkan judul-judul kitab seputar menuntut ilmu. Diantaranya yang sangat mudah di dapatkan adalah Hilyah Tholibul ‘Ilmi oleh Syaikh Bakr Abu Zayd Rohimahullah dan Rihlah fi Tholabil Hadits oleh Al Khotib Al Baghdadiy Rohimahullah.
“Point Kedua : Membaca kitab-kitab biogarafi sebagian ulama.
Aku wasiatkan pada seluruh saudaraku agar meluangkan waktu walaupun sedikit untuk membaca kitab-kitab biografi ulama. Karena pada kitab ini terdapat hiburan dan hal-hal yang menghilangkan susah (bagi penuntut ilmu) serta pada kitab ini juga terdapat manfaat ilmiyah.
Kami (penerjemah) menambahkan, Apa yang beliau sebutkan merupakan suatu hal yang dapat sama-sama kita rasakan. Ketika kita membaca kisah perlanan hidup mereka maka semangat kita insya Allah akan kembali. Tidakkah anda melihat seorang anak yang baru membaca komik atau film super hero akan sangat bersemangat beraktifitas ?? Maka para ulama merupakan super hero nyata bagi penuntut ilmu. Allahu a’lam.
“Point Ketiga : Menulis catatan faidah yang di dapat pada sampul buku bagian dalam
Point ini merupakan satu hal yang sudah dibuktikan (manfaatnya) dan telah dibahas sebelumnya[2].
Point Keempat : Mengumpulkan faidah jika telah selesai membaca beberapa kitab.
Point ini telah disebutkan sebelumnya.
Kami (penerjemah) tambahan, mengumpulkan faidah dari apa yang telah dibaca ini sangat penting. Selain untuk menghemat waktu untuk menyimpulkan dari suatu permasalahan juga sangat berguna untuk merangsang kita agar terus membaca dan tidak bosan. Kalau apa yang telah kita baca tidak ditulis maka sangat mungkin lupa dan akan memakan waktu yang banyak jika harus menelaah suatu permasalahan dari awal. Jika mengulang lagi, ini yang kadang membuat kita malas membaca dan lebih suka langsung bertanya. Padahal langsung bertanya tidak akan membuka rasa ingin tahu anda dan rangsangan ini terus membaca anda akan terus berkurang. Karena mendapatkan sesuatu secara instan dan ini rawan lupa. Bahkan sering kita dapati suatu permasalahan ditanyakan berulang kali oleh orang yang sama. Allahu a’lam.
Point Kelima : Membaca topik yang berkaitan dengan musim ibadah tertentu sebelum masuk waktunya.
Misalnya ketika menjelang Bulan Romadhon luangkanlah untuk diri anda sepekan sebelum memasuki bulan ini dengan membaca kitab-kitab seputar puasa, memperbanyak mendengarkan rekaman kajian bertema puasa, menghadiri seminar dan kajian tentang puasa namun jangan lupa catatlah apa yang anda dapatkan.
Misal lainnya untuk hal ini adalah ketika akan terjadi gerhana. Jika anda telah menyiapkan diri anda untuk momen tertentu sebelum memasuki atau menjumpainya maka jiwa anda akan siap karena anda telah mengetahui hukum-hukum seputar hal tersebut.
Point Keenam : Semangat untuk membeli kitab-kitab yang secara khusus membahas permasalahan fiqih tertentu.
Misalnya kitab yang berkaitan dengan witir, kitab lain yang berkaitan dengan i’tikaf dan seterusnya. Kitab semisal ini walaupun ukurannya kecil dan tipis namun sesungguhnya kalaulah tidak ada faidah yang anda dapatkan dari kitab ini melainkan hanya sekedar penyebutan sumber kutipan beserta nomor halaman dan jilid ke berapa, niscaya itu saja sudah cukup sangat bermanfaat. Kitab ini juga dapat mengumpulkan bagi anda seputar gabungan/rangkuman berbagai topik.
Point Ketujuh : Berusaha memahami isi kitab walaupun harus membacanya berulang kali.
Jika salah seorang dari kita membaca sebuah kitab maka tidak cukup hanya memahami satu atau dua halaman dari apa yang dibaca. Namun hendaklah dia berusaha untuk memahami seluruh yang ada di kitab tersebut dan menguasainya. Janganlah dia bosan membacanya berulang-ulang. Karena Al Muzaniy Rohimahullah saja membaca kitab Ar Risalah karya Imam Syafi’i sebanyak 50 kali.
Point Kedelapan : Memilih dan meluangkan waktu tertentu untuk membaca
Masing-masing orang dalam permasalahan waktu ini berbeda-beda. Namun yang jelas luangkanlah waktu anda secara khusus untuk membaca.
Ingat Kawan…
Membaca adalah kebutuhan bukan pengantar tidur atau sekedar pengisi waktu luang !!!
[1] Lihat Ma’alim fii Thoriq Tholabil ‘Ilmi hal. 64-68 terbitan Darul ‘Ashimah, KSA cet. Tahun 1433 H.
[2] Tidak harus di sampul buku namun boleh jadi pada kertas tersendiri. Allahu a’lam.
Sumber : www.alhijroh.com
0 komentar:
Posting Komentar