Minggu, 19 Juni 2016

Gara-gara Seekor Lalat

Posted By: Abu Azka Al Ghuraba - 20.51

Share

& Comment

Gara-gara Seekor Lalat
 
Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maa walaah.
 
Judul ini bukan berhubungan dengan penyakit diare, munmen dan yang semisal. Namun judul ini berhubungan dengan masalah terpenting kita. Yaitu syarat mutlak jika kita ingin masuk surga. Mari simak haditsnya.

عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ ، عَنْ سَلْمَانَ ، قَالَ : دَخَلَ رَجُلٌ الْجَنَّةَ فِي ذُبَابٍ وَدَخَلَ رَجُلٌ النَّارَ فِي ذُبَابٍ , مَرَّ رَجُلاَنِ عَلَى قَوْمٍ قَدْ عَكَفُوا عَلَى صَنَمٍ لَهُمْ وَقَالُوا : لاَ يَمُرُّ عَلَيْنَا الْيَوْمَ أَحَدٌ إِلاَّ قَدَّمَ شَيْئًا , فَقَالُوا لأَحَدِهِمَا : قَدِّمْ شَيْئًا , فَأَبَى فَقُتِلَ , وَقَالُوا : لِلآخَرِ : قَدِّمْ شَيْئًا , قَالَ : لَيْسَ عِنْدِيْ شَيْءٌ أُقَرِّبُ. فَقَالُوا : قَدِّمْ وَلَوْ ذُبَابًا ، فَقَالَ : وَأَيْشٍ ذُبَابٌ , فَقَدَّمَ ذُبَابًا فَدَخَلَ النَّارَ ، فَقَالَ سَلْمَانُ : فَهَذَا دَخَلَ الْجَنَّةَ فِي ذُبَابٍ , وَدَخَلَ هَذَا النَّارَ فِي ذُبَابٍ.

Dari Thoriq bin Syihab, dari Salman. Dia berkata, “Seseorang masuk surga dengan sebab seekor lalat dan seseorang masuk neraka dengan sebab seekor lalat. Dua orang lelaki melintasi sekelompok orang yang mana mereka sedang beri’tikaf di sekitar berhala. Mereka mengatakan kepada dua lelaki yang melintasi tersebut, “Tidak ada orang yang melintasi kami hari ini melainkan mempersembahkan sesuatu (kepada berhala kami -pen)”. Lantas salah seorang dari mereka mengatakan kepada salah seorang dari kedua lelaki yang melintas, “Persembahkanlah sesuatu”. Lelaki tersebut tidak mau kemudian dia dibunuh. Lantas mereka mengatakan kepada lelaki kedua, “Persembahkanlah sesuatu”. Lelaki tersebut menjawab, “Aku tidak punya apa-apa untuk dipersembahkan”. Mereka lantas mengatakan, “Persembahkanlah sesuatu walaupun seekor lalat”. Kemudian lelaki tersebut mengatakan, “Aku persembahkan seekor lalat”. Maka diapun dipersilakan melintas namun masuk neraka (di akhirat -pen).
Salman Rodhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Orang ini masuk surga dengan sebab seekor lalat dan yang lainnya masuk nereka dengan sebab seekor lalat”[1].
Penulis Fathul Majid Rohimahullah mengatakan,
 
Gara-gara Seekor Lalat 1
 
“Thoriq bin Syihab yaitu Al Bajali Al Ahmasi, Abu Abdillah. Dia melihat Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam ketika masih belum baligh. Al Baghowi mengatakan, ‘Dia tinggal di Kufah”. Abu Dawud mengatakan, “Dia melihat Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam namun tidak mendengarkan hadits dari beliau sedikitpun”. Al Hafidz mengatakatan, “Jika valid bahwasanya dia melihat Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam maka dia adalah shahabat Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam. Jika valid bahwa dia tidak pernah mendengar hadits dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam sedikitpun maka periwayatannya termasuk mursal shohabi. Periwayatan ini diterima menurut pendapat yang kuat[2].
 
Penulis Syarh Fathul Majid Hafizhahullah mengatakan,
 
Gara-gara Seekor Lalat 2
 
“Pada hadits ini terdapat kabar tentang dua orang lelaki yang merupakan ummat terdahulu. Kedua lelaki ini merupakan dua orang muslim dalam artian Islam secara umum. Yaitu mengikuti ajaran Rosul yang diuutus kepada mereka. Karena Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

“Sesungguhnya agama yang Allah ridhoi di sisi Nya hanyalah Islam”.(QS.Ali ‘Imron [3] : 19)
Maka seluruh agama para Nabi adalah Islam (secara umum -pen)”[3].
 
Syaikh Sholeh bin ‘Abdul ‘Aziz Alu Syaikh Hafizhahullah mengatakan,
 
Gara-gara Seekor Lalat 3
 
“Sesungguhnya taqoruub kepada berhala dengan cara menyembelih merupakan sebab masuk neraka. Hal ini karena zhohir makna hadits menujukkan bahwa pelakunya sebelumnya muslim. Dia masuk neraka dengan sebab perbuatannya. Hadits ini juga menunjukkan bahwasanya menyembelih untuk selain Allah (dalam rangka taqorrub -pen) merupakan kemusyrikan akbar[4].
 
Gara-gara Seekor Lalat 4
 
Sesungguhnya taqorrub kepada selain Allah dengan sesuatu yang tidak bernilai (lalat) merupakan sebab yang memasukkan seseorang ke neraka. Maka ini juga menunjukkan bahwa siapa saja yang bertaqorrub kepada selain Allah dengan sesuatu yang lebih berharga dan lebih bermanfaat, lebih bernilai bagi pemiliknya dari ini (lalat) merupakan sebab yang lebih besar yang dapat memasukkan seseorang ke neraka[5].
 
Gara-gara Seekor Lalat 5
 
“Sesungguhnya taqorrub kepada selain Allah Jalla wa ‘Alaa dengan bentuk menyembelih dalam hal yang ternilai sebagai ibadah, dalam rangka mendekatkan diri dan mengagungkan maka dia telah berbuat kemusyrikan akbar yang mengeluarkan dari Islam[6].
 
Allahu a’lam


[1] HR. Ahmad dalam Az Zuhd hal. 15, Ibnu Abu Syaibah dalam Musahonnafnya no. 33709.
[2] Lihat Fathul Majid oleh Syaikh ‘Abdur Rohman bin Hasan Alu Syaikh hal. 131 terbitan Darush Shomi’i, Riyadh, KSA
[3] Lihat Syarh Fathul Majid oleh Syaikh Sholeh bin ‘Abdul Aziz Alu Syaikh hal. 444/I terbitan Maktabah Darul Hijaz, Iskandariyah.
[4] Lihat At Tamhid Syarh Kitab Tauhid oleh Syaikh Sholeh bin ‘Abdul Aziz Alu Syaikh hal. 172 Dar Imam Bukhori, Dhoha, Qatar.
[5] Idem.
[6] Idem hal. 173.

Sumber : www.alhijroh.com

About Abu Azka Al Ghuraba

Organic Theme. We published High quality Blogger Templates with Awesome Design for blogspot lovers.The very first Blogger Templates Company where you will find Responsive Design Templates.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Maktabah Abu Azka

Designed by Templatezy